-->

ASKEP ( Makalah Demam Typoid )

BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
       Demam tifoid adalah penyakit sistemik akut akibat infeksi Salmonella typhi. Demam tifoid masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting di Indonesia, penyakit akut ini merupakan penyakit menular yang dapat menyerang banyak orang sehingga menimbulkan wabah. Demam tifoid disebabkan oleh kuman Salmonella typhi yang disebarkan melalui tinja, muntahan dan urin orang yang terinfeksi. Kuman terbawa secara pasif oleh lalat dan mengkontaminasi makanan.  Insiden demam tifoid di Indonesia termasuk tinggi yaitu berkisar 352-810 kasus per 100.000 penduduk pertahun atau 600.000 – 1.500.000 kasus per tahun. Angka kematian diperkirakan 2,5 – 6 % atau 50.000 orang per tahun. Penyakit ini menyerang semua umur tetapi kebanyakan pada anak-anak umur 5-9 tahun dengan perbandingan pria dan wanita 2: 1.3
       Demam tifoid menjadi masalah kesehatan, yang umumnya terjadi di negara yang sedang berkembang karena akibat kemiskinan, kriminalitas dan kekurangan air bersih yang dapat diminum. Diagnose dari pelubangan penyakit tipus dapat sangat berbahaya apabila terjadi selama kehamilan atau pada periode setelah melahirkan. Kebanyakan penyebaran penyakit demam tifoid ini tertular pada manusia pada daerah – daerah berkembang, ini dikarenakan pelayanan kesehatan yang belum baik, hygiene personal yang buruk. Salah satu contoh yaitu di Negara Nigeria, dimana terdapat 467 kasus dari tahun 1996 sampai dengan 2000.
        Dalam lingkungan kita menjadi endemic di selatan dan amerika utara, timur tengah, tenggara dan hampir seluruh asia termasuk india. diseluruh seluruh dunia tercatat sekitar 33 juta kasus dari demam tifoid, dan menyebabkan lebih dari 500.000 kematian.


B.     Rumusan Masalah
         Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
a.       Apa itu penyakit demam tifoid?
b.      Apa penyebab-penyebab demam tifoid?

C. Tujuan Penelitian
        Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
a.       Mengetahui penyakit demam tifoid
b.      Mengetahui penyebab-penyebab demam tifoid 


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.  Konsep Dasar Demam Typhoid
1.      Pengertian
            Demam typoid adalah penyakit infeksi akut usus halus sistemik yang di sebabkan oleh salmonella typhi salah satu bakteri gram negative :salmonella(Soewondo,eddy, 2002).
        Demam typoid adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan bakteremia. Disebabkan salmonella thypi, ditandai adanya demam 7 hari atau lebih, gejala saluran pencernaan dan gangguan kesadaran”. (Soegijanto, 2002).
Demam typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu,gangguan pada pencernaan,dan gangguan kesadaran.(Ngastiyah,2005)

2.      Etiologi
Etiologi demam typhoid adalah salmonella typhi,salmonella paratyphi A,B dan C yang merupakan bakteri negative dan menghasilkan spora.Bakteri salmonella typhi resisten terhadap banyak agen fisik tetapi dapat di bunuh dengan pemanasan sampai 130°F(54,4C)atau 140oF(60oC) selama 15 menit.Mereka dapat hidup pada suhu sekeliling atau suhu yang rendah.(Nelson,2005)

3.      Patofisiologi
         Kuman salmonella typhi masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air yang tercemar.sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung,sebagian lagi masuk ke usus halus dan selanjutnya berkembang biak.Bila respon imunitas usus kurang baik maka kuman akan menembus sel-sel epitel.Demam typoid di sebabkan karena salmonella tyhpi dan endotoksinnya merangsans sintesis dan pelepasan zat pirogen oleh leokosit pada jaringan yang meradang.(Widodo,Djoko,2006)

 4.      Pemeriksaan Penunjang
a.       Pemeriksaan leukosit
pada demam typhoid tidak terdapat leucopenia tidaklah sering di jumpai, pada kebanyakan kasus demam typhoid,jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada dalam batas normal.
b.      Pemeriksaan SGOT dan SGPT
SGOT dan SGPT sering kali meningkat tetapi kembali normal setelah sembuhnya demam typhoid

5.      Tanda dan Gejala
a.       Demam
Gejala timbul selama masa inkubasi sekitar dua minggu. Pada minggu pertama suhu berangsur naik dan febris bersifat remitten atau panas hanya pada waktu sore dan malam hari. Gejala panas tidak akan turun dengan antipiretik, tidak menggigil, tidak berkeringat, kadang-kadang disertai dengan epistaksis.
b.      Tanda dan Gejala pada sistem Gastro Intestinal
1)      Bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor dan berselaput putih, hyperemi.
2)      Perut kembung, nyeri tekan
3)      Limfa membesar, lunak dan nyeri pada saat penekanan
4)      Pertama kali pasien mengalami diare, kemudian obstipasi
5)      Tanda-tanda dehidrasi
6)      Tanda-tanda perdarahan dan tanda-tanda shock
c.       Tingkat kesadaran
Dapat terjadi penurunan kesadaran dari ringan sampai berat, pada umumnya apatis sampai samnolen bahkan dapat terjadi koma. Penurunan kesadaran ini disebabkan karena panas tubuh yang tinggi.
d.      Bradikardi
Peningkatan suhu tidak disertai dengan peningkatan nadi dimana seharusnya setiap kenaikan suhu 1oC diikuti dengan kenaikan nadi 10 – 15 x/menit, sedangkan pada penderita ini kenaikan nadi lebih rendah dari kenaikan suhu.

 6.      Penatalaksanaan
Terdiri dari 2 bagian yaitu :
a.       Perawatan
Pasien Demam typhoid perlu di rawat di rumah sakit untuk isolasi,observasi dan pengobatan.Pasien harus tirah baring absolute sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih 14 hari.Pasien dengan kesadaran yang menurun,posisi tubuhnya harus di ubah-ubah pada waktu-waktu tertentu untuk menghindari komplikasi dekubitus serta kebersihan perorangan juga peril di perhatikan dan di jaga.
b.      Diet
Pasien ini di beri bubur saring,kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai dengan tingkat kesembuhan pasien.
7.      Prognosis                        
Umumnya prognosis demam pada anak baik asal penderita cepat berobat. Mortalitas pada penderita yang dirawat adalah 6%. Prognosis menjadi kurang baik atau buruk bila terdapat gejala klinis yang berat  seperti :
a.       Panas tinggi (hiperpireksia) atau febris kontinue.
b.      Kesadaran turun sekali seperti delirium, sopor atau koma.
c.       Terdapat komplikasi yang berat seperti dehidrasi dan asidosis, peritonitis, bronkhopneumonia dan lain-lain.
d.      Keadaan gizi penderita anak (malnutrisi energi protein)

8.      Pencegahan
Usaha pencegahan typhoid fever dibagi dalam :
a. Usaha terhadap lingkungan hidup
1). Penyediaan air minum atau bersih
2). Pembuangan kotoran manusia yang higienis pada tempatnya
3). Pemberantasan lalat dan senantiasa menutup makanan
4). Pengawasan terhadap rumah makan dan penjual makanan
b. Usaha terhadap manusia
1). Pendidikan kesehatan terhadap masyarakat
2). Menemukan dan atau mengawasi carier typhoid
3). Imunisasi

B.  Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1.      Pengkajian
Pengkajian adalah proses sistematis dari pengumpulan,verifikasi,dan komunikasi data tentang klien.fase proses keperawatan ini mencakup dua langkah:pengumpulan data dari sumber primer dan sumber sekunder.(Perry,potter,2002).
a.       Identitas.Sering di temukan pada anak di atas satu tahun.
b.      Keluhan utama berupa perasaan tidak enak badan,lesu,nyeri kepala,pusing,dan kurang bersemangat,serta nafsu makan kurang
c.       Suhu tubuh.pada kasus yang khas demam berlangsung selama 3 minggu,dan suhunya tidak tinggi sekali.selama minggu pertama,suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap harinya,biasanya turun pada pagi hari dan menungkat lagi pada sore dan malam hari.dalam minggu kedua,pasien terus berada dalam keadaan demam.pada minggu ketiga,suhu tubuh berangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
d.      Kesadaran.umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak berapa dalam,yaitu apatis sampai somnolen.jarang terjadi spoor,koma,dan gelisah.
e.       Pemeriksaan Fisik
1)      ulut,terdapat napas yang berbau tidak sedap serta bibir kering dan pecah-pecah.lidah tertutup selaput putih kotor ,sementara ujung dan tepinya berwarana kemerahan dan jarang terjadi tremor
2)      Abdomen,dapat di temukan keadaan perut kembung.bisa terjadi konstipasi atau mungkin diare atau normal
3)      Hati dan limpa membesar di sertai dengan nyeri tekan

  Pengkajian tumbuh kembang
a. Riwayat prenatal
            Perlu di Tanya pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi saat hamil,berat badan tidak baik,preeklamsi,dan lain-lain.Kehamilan resiko tinggi yang tidak di tangani dengan benar dapat mengganggu tumbuh kembang anak.Dengan mengetahui riwayat prenatal maka keadaan anaknya dapat diperkirakan.
b. Riwayat kelahiran
         Perlu ditanyaka pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya,apakah secara normal dan bagaimana keadaan anak waktu lahir.Anak yang dalam kandungan terdeteksi sehat,apabila kelahirannya mengalami gangguan maka dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
c. Pertumbuhan fisik
              Untuk menentukan pertumbuhan fisik anak,perlu di lakukan pengukuran antropometri dan pemeriksaan fisik.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon actual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin dan berkompeten untuk mengatasinya.
Diagnosa yang mungkin muncul pada pasien dengan demam tyipoid menurut Harnawatia(2008) adalah :
a.       Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ketidakmampuan mecerna makanan
b.      Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
c.       Diare berhubungan dengan inflamasi
d.      Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
e.       Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan tidak familier dengan sumber informasi  
            Menurut Nanda 2012-2014 uraian dignosa di atas adalah
a.       Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Batasan Karakteristik :
·   Kram abdomen                                    
·   Nyeri abdomen
·   Menghindari makanan
·   Berat badan 20% atau lebih di bawah berat badan ideal
·   Kerapuhan kapiler
·   Diare
·   Kehilangan rambut berlebihan
·   Bising usus hiperaktif
·   Kurang makanan
·   Kurang informasi
·   Kurang minat pada makanan
·   Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
·   Kesalahan konsepsi
·   Kesalahan informasi
b. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
   Batasan Karakteristik
·   Konvulsi
·   Kulit kemerahan
·   Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal
·   Kejang
·   Takikardia
·   Takipnea
·   Kulit terasa hangat
c. Diare berhubungan dengan inflamsi
        Batasan karateristik
·   Nyeri abdomen
·   Sedikitnya tiga kali buang air besar cair per hari
·   Kram
·   Bising usus hiperaktif
·   Ada dorongan
d. Kekurangan  volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan aktif
  Batasan karakteristik
·   Perubahan pada status mental
·   Penurunan pada tekanan darah
·   Penurunan pada tekanan nadi
·   Penurunan volume pada nadi
·   Penurunan turgor kulit
·   Penurunan turgor lidah
·   Penurunan haluaran urine
·   Penurunan pengisian vena
·   Membrane mukosa kering
·   Kulit kering
·   Peningkatan hematokrit
·   Peningkatan suhu tubuh
·   Peningkatan frekuensi nadi
·   Peningkatan konsentrasi urine
·   Penurunan berat badan tiba-tiba
·   Haus
·   kelemahan
e. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
    Batasan karakteristik
·   Perilaku hiperbola
·   Ketidakakuratan mengikuti perintah
·   Ketidakakuratan perfoma uji
·   Perilaku tidak tepat
·   Pengungkapan masalah
3. Perencanaan
            Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatam\n dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang di perkirakan di tetapkan dan intervensi keperawatan di pilih untuk mencapai tujuan tersebut(Perry,poter,2005).

4.  Pelaksanaan
   Menurut (Nursalamn 2001) mengemukakan bahwa pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.Tahap pelaksanaan di mulai setelah rencana tindakan di susun dan di tujukan untuk membantu klien mencapai tujuan yang di harapkan.
              Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan,yang mencakup peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit,pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping.
           Ada tiga fase implementasi keperawatan menurut (Griffith et al,1986;Nursalam 2001 ) yaitu :

1. Fase persiapan
2. Fase operasional
3. Fase terminasi

5.  Evaluasi
           Fase akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang di berikan.
           Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnose keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaan sudah berhasil di capai melalui evaluasi memungkinkan perawat memonitor yang terjadi selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan dan pelaksanaan tindakan.

6.  Dokumentasi Keperawatan
            Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang di miliki perawat dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab perawat. Hal yang harus di dokumentasikan adalah serangkaian proses keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa, rencana tindakan, pelaksanaan/implementasi dan evaluasi.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.         Typoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella. ( Bruner and Sudart, 1994 ).
2.         Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan / kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses.
3.         Penyakit demam Tifoid ini bisa menyerang saat kuman tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Dan melalui peredaran darah, kuman sampai di organ tubuh terutama hati dan limpa. Ia kemudian berkembang biak dalam hati dan limpa yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.
4.         Tanda dan gejalah :Minggu I Pada umumnya demam berangsur naik, terutama sore hari dan malam hari. Dengan keluhan dan gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anorexia dan mual, batuk, epitaksis, obstipasi / diare, perasaan tidak enak di perut. Dan pada Minggu II gejala sudah jelas dapat berupa demam, bradikardi, lidah yang khas (putih, kotor, pinggirnya hiperemi), hepatomegali, meteorismus, penurunan kesadaran.

B.     SARAN
Dalam penyusun makalah ini sangat jauh dari penyempurnaan maka saran, kritikal, idea dari mahasiswa atau mahasiswi yang bersifat menambah dan membangun maka penulis sangat mengharapkan demi penyempurnaan makalah ini.


   DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer, Suprohaitan, Wahyu Ika W, Wiwiek S. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius. FKUI Jakarta. 2000.
Arjatmo Tjokronegoro & Hendra Utama. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke Tiga. FKUI. Jakarta. 1997.
Behrman Richard. Ilmu Kesehatan Anak. Alih bahasa: Moelia Radja Siregar & Manulang. Editor: Peter Anugrah. EGC. Jakarta. 1992.
Joss, Vanda dan Rose, Stephan. Penyajian Kasus pada Pediatri. Alih bahasa Agnes Kartini. Hipokrates. Jakarta. 1997.
Ranuh, Hariyono dan Soeyitno, dkk. Buku Imunisasi Di Indonesia, edisi pertama. Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta. 2001.
Samsuridjal Djauzi dan Heru Sundaru. Imunisasi Dewasa. FKUI. Jakarta. 2003.

Sjamsuhidayat. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi revisi. EGC. Jakarta. 1998.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "ASKEP ( Makalah Demam Typoid )"

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan komentar, mohon jangan mencantumkan link live atau spam ! Berkomentarlah dengan bahasa yang santun !

Untuk Anda yang tidak memiliki blog dapat berkomentar dengan FACEBOOK atau TWITTER dengan cara :
1. Pilih Name/URL
2. Lalu masukan nama dan URL (link) facebook atau twitter sobat
3. Lalu tekan LANJUTKAN dan berkomentarlah !

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel